Refleksi Pancasila

Refleksi: Pancasila sebagai Dasar Pengembangan Ilmu

Pada pertemuan kali ini, kami belajar mengenai Pancasila sebagai Dasar Pengembangan Ilmu. Dalam kehidupan yang terus berkembang dan teknologi yang semakin maju, terdapat banyak hal yang masih belum dapat dijelaskan dengan logika dan masih banyak hal yang akan dipecahkan dengan ilmu pengetahuan. Hal ini membuka peluang untuk terlanggarnya hukum-hukum dan batasan yang seharusnya tidak boleh dilewati.

Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi harus senantiasa berorientasi pada nilai-nilai Pancasila. Sebaliknya Pancasila dituntut terbuka dari kritik, bahkan ia merupakan kesatuan dari perkembangan ilmu yang menjadi tuntutan peradaban manusia. Hal ini bertujuan untuk memberikan batas tersendiri agar manusia tidak melakukan berbagai hal yang dilarang hanya demi membuktikan ilmu pengetahuan.

Batas-batas tersebut sangat penting bagi kita agar tidak ‘kebablasan’ dan menimbulkan kekacauan dikemudian hari yang akan mengancam kemanusiaan dan iman.

Refleksi Pancasila

Refleksi Mata Kuliah Pancasila

Mata kuliah Pancasila dimulai pertama kali pada tanggal 11 September 2017 dengan waktu pada hari Senin jam ke 5 di GDS. Saat itu juga kami pertama kali dipertemukan dengan Pak Abdul selaku dosen mata kuliah Pancasila. Kami membahas mengenai peraturan dan tata tertib selama kami menjalani mata kuliah Pancasila.

Diantaranya, kami akan mempelajari beberapa sub-bab seperti Urgensi Pendidikan PancasilaSejarah Pancasila, Pancasila sebagai Dasar Negara, Pancasila sebagai Ideologi Negara, Pengenalan Filsafat, Filsafat Pancasila, Pancasila sebagai Etika, dan Pancasila sebagai Pengembangan Ilmu.

Semua bab tersebut dipelajari dengan cara-cara yang diluar dugaan dan tepat mengenai sasaran bagi kami yang mendengarnya. Materi yang dibawakan memang kompleks, tapi dengan pembawaan Pak Abdul, materi tersebut dapat dipelajari dengan lebih ringan. Dari mata kuliah ini kami juga menemukan bahwa Pancasila merupakan sebuah dasar yang dibuat dengan memperhatikan dengan seksama dan memahami kehidupan bangsa Indonesia.

Pancasila dibuat sedemikian rupa agar sesuai dengan kehidupan bangsa Indonesia yang telah lekat dengan agama dan menjadikan agama sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari dan pengambilan keputusan. Pancasila merupakan dasar segala hukum yang ada di Indonesia. Pancasila merupakan idenditas bangsa Indonesia yang hanya dimiliki oleh bangsa Indonesia.

Melalui Pancasila, tatanan kehidupan masyarakat dapat diatur tanpa harus bertentangan dengan agama dan kepercayaan masing-masing karena Pancasila mengayomi semuanya.

Tidak dapat dipungkiri bahwa Pancasila merupakan bagian penting yang tidak terpisahkan dari Indonesia dan semoga dengan kesadaran ini, kami semakin menghargai dan memahami Pancasila.

Refleksi Pancasila

PK

1418915065_makign-char-kadam-pk.jpg

Sutradara :  Rajkumar Hirani
Penulis     :  Hirani

Abhijat Joshi

Pemeran   :  Aamir Khan

Anushka Sharm

Sushant Singh Rajput

Boman Irani

Saurabh Shukla

Sanjay Dutt

Genre        :  Drama, Komedi

Rilis           : 19 Desember 2014

Negara       : India

 

Film drama komedi dari India yang berjudul PK ini sukses mencuri perhatian masyarakat dan menjadi film India terlaris pada tahun 2014. Film yang berdurasi sekitar 2 jam ini menceritakan tentang kisah seorang alien yang datang ke bumi untuk penelitian. Dia bertemu dengan seorang jurnalis cantik dan mempertanyakan tentang dogma agama. Alien tersebut bernama Peekay, ia datang ke bumi dengan kalung pemancar sinyal untuk membawa Peekay kembali ke planetnya. Secara fisik, alien ini sama dengan manusia, yang berbeda adalah alien tidak berkomunikasi.

Masalah dimulai ketika kalung Peekay dicuri oleh orang. Dia kebingungan dan mulai mencari kalungnya dengan cara beradaptasi dan belajar apa yang dilakukan oleh manusia. Kepolosan dari Peekay ini sukses membawa tawa penonton. Peekay ditabrak oleh mobil saat ia dikejar oleh sekumpulan orang karena ulah konyolnya. Dari tabrakan tersebut, ia bertemu dengan saudagar kaya dan ia mencoba belajar berkomunikasi dengan memegang tangan seorang wanita selama 6 jam. Alhasil, ia bisa berkomunikasi dan menceritakan tujuannya datang ke bumi. Kalungnya telah hilang dan saudagar menyarankan untuk mencari kalungnya di Delhi.



Pada saat pertemuan ke-10, kami diberikan tontonan berupa film komedi India dengan judul PK atau Peekay. Pak Abdul mengenalkan film ini pada kami dan menurut saya ini adalah film yang bagus dan layak untuk ditonton. Film ini mengangkat kisah seorang alien yang singgah di bumi untuk melakukan penelitian dan hanya dapat pulang dengan kalung yang ia punya sebagai alat komunikasi ke planetnya. Namun, kalung itu dicuri dan ia berusaha mendapatkannya kembali dengan mencoba mencarinya hingga ke Delhi. Disana, alien tersebut atau Peekay bertemu dengan seorang wanita yang mempelajari teologi yang kemudian membantunya.

Film ini memang bergenre komedi dan sedikit romansa, tapi pesan yang diangkat oleh film ini sangat berkesan. Pesan-pesan tersebut berhubungan dengan agama dan kepercayaan serta keyakinan dengan apa yang kita yakini. Ada hubungannya juga dengan pencarian untuk menemukan jawaban dan dukungan serta membangun kepercayaan pada sesuatu yang tidak pernah kita lihat. Memang sulit, tapi Peekay menunjukkan bahwa semuanya itu baik dan memiliki artinya tersendiri.

Kelebihan dari film ini ialah,pikiran penonton lebih terbuka dan kritis tentang paham agama. Banyak pemuka agama yang mengajarkan aliran sesat dan moral dari film ini kita diajak untuk tidak menjelek-jelekkan dan menghakimi agama yang lain. Tidak ada agama yang paling benar atau agama yang salah. Semua agama baik tujuannya.

Kritik sosial agama dengan sentuhan komedi mampu mencairkan suasana. Alur cerita yang maju mundur ini mampu membuat penonton tertawa dan menangis.

Sumber: https://creativewritingumng8.wordpress.com/2016/10/15/resensi-film-pk/

Refleksi Pancasila

Pertemuan ke 11: Etika Pancasila

pancasila-antara2b.jpg

Pada pertemuan terakhir ini, tanggal 6 Desember 2017, kami menggunakan metode lain untuk belajar. Pak Abdul membuka PDF yang berisi mengenai etika-etika Pancasila dan membuka kuis ringan untuk menambah nilai mata kuliah. Kuis itu dibuat beliau dengan membuat soal secara langsung berdasarkan PDF tersebut dan kami menjawabnya dengan lisan dengan sistem ‘siapa cepat, dia dapat’ – tentunya nilai baru akan diberikan ketika jawaban sesuai.

Kami belajar bahwa Pancasila dibuat berdasarkan tatanan kehidupan masyarakat Indonesia yang telah dibangun selama bertahun-tahun dan memiliki jenis pemerintahan yang sesuai dengan keadaan di Indonesia dimana agama telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari dan memiliki andil tersendiri dalam pemerintahan dan peraturan. Oleh sebab itu, pemerintahan di Indonesia tidak bisa menggunakan sistem sekularisme. Sekularisme atau sekulerisme dalam penggunaan masa kini secara garis besar adalah sebuah ideologi yang menyatakan bahwa sebuah institusi atau badan negara harus berdiri terpisah dari agama atau kepercayaan. Pergantian secara paksa maupun pendekatan akan sia-sia dan menimbulkan kekacauan hebat karena agama dan pemerintahan yang telah berdampingan erat sejak lama dan berakar di Indonesia bahkan sebelum Indonesia merdeka.

 

Refleksi Pancasila

Pertemuan ke-9: Filsafat Pancasila

pancasila_by_r__u-d4lkjs3.jpg

Pada tanggal 20 November 2017, pertemuan kami membahas mengenai filsafat Pancasila sebagai bentuk lanjutan dari pertemuan minggu lalu, yaitu filsafat. Dalam pembicaraan mengenai filsafat Pancasila. Pancasila sebagai dasar filsafat negara Republik Indonesia memiliki susunan lima sila yang merupakan suatu persatuan dan kesatuan serta mempunyai sifat dasar kesatuan yang mutlak, yang berupa sifat kodrat monodualis yaitu sebagai makhluk individu sekaligus juga sebagai makhluk sosial, serta kedudukannya sebagai makhluk pribadi yang berdiri sendiri dan sekaligus juga sebagai makhluk Tuhan.

Filsafat Pancasila juga mempunyai beberapa kajian, yaitu kajian epistemologi, kajian aksiologi, dan kajian ontologis. Secara ontologis kajian Pancasila sebagai filsafat dimaksudkan sebagai upaya untuk mengetahui hakekat dasar dari sila sila Pancasila, kajian epistimologi filsafat  Pancasila dimaksudkan sebagai upaya untuk mencari hakekat pancasila sebagai suatu sistem pengetahuan. Kajian aksiologi filsafat Pancasila pada hakekatnya membahas tentang nilai praksis atau manfaat suatu pengetahuan tentang Pancasila.

Refleksi Pancasila

Pertemuan ke-8 : Menjelaskan Filsafat

Raphael_School_of_Athens

Hari Senin tanggal 13 November 2017 menandakan bahwa waktunya kami belajar mengenai filsafat sebelum belajar filsafat Pancasila. Pak Abdul, sebagai awal, mengenalkan apa itu filsafat pada kami. Beliau mengajarkan pada kami filsafat lewat beberapa cerita seperti Helen of Troy atau Perang Troya. Kisah itu telah ada sejak zaman Yunani Kuno dan filsafat telah ada sejak zaman Yunani Kuno. Filsafat berguna sebagai pembatas untuk menjawab pertanyaan dengan akal dan mulai ditinggalkannya mitos pada zaman itu.

Setelah itu, terdapat zaman dimana ilmu pengetahuan diagung-agungkan dan disalahgunakan – pada hal ini kami membicarakan dan menanyakan arti dari kebijaksanaan itu sendiri. Dari percakapan dan diskusi tersebut, dapat kami simpulkan bahwa filsafat adalah ilmu untuk ‘bertanya’. Lewat filsafat, timbul berbagai pertanyaan-pertanyaan yang mendasar namun memiliki arti dan jawaban mendalam yang hanya bisa diketahui dan dijelaskan oleh sosok yang bijak dan berwawasan luas. Filsafat merupakan seni kehidupan sebagai ilmu dari semua seni (Cicero: 106-43 SM)

Refleksi Pancasila

Pertemuan ke-7: Pancasila sebagai Ideologi Negara

pancasila_penjaga_nkri_by_victau-d7w6grw

Pada pertemuan kali ini, yaitu pada tanggal 30 Oktober 2017, kami membahas mengenai Pancasila sebagai ideologi negara. Kuliah singkat yang dijelaskan oleh Pak Abdul lewat presentasi singkat mengenai ideologi dimulai dari asal kata ideologi itu sendiri. Ideologi berasal dari bahasa Latin “ideas” yang berarti gagasan, konsep dan “logos” yang berarti ilmu. Jadi, ideologi adalah sekumpulan ide, gagasan, keyakinan, kepercayaan yang menyeluruh dan sistematis dalam bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, dan keagamaan.

Selain itu, kami juga mengetahui beberapa ideologi di dunia seperti Marxisme-Leninisme, Liberalisme, Sosialisme, dan Kapitalisme. Pancasila sebagai ideologi negara berarti Pancasila merupakan cita-cita negara dan pemersatu bangsa. Pancasila dianggap sebagai ideologi perjuangan, yaitu ideologi yang sarat akan jiwa dan semangat juang perjuangan bangsa untuk mewujudkan negara yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur.

Refleksi Pancasila

Pertemuan ke-6: Pancasila sebagai Dasar Negara

Kronologi Lahirnya Pancasila Sebagai Dasar Negara

Pada pertemuan kali ini, yaitu tanggal 23 Oktober 2017, kami membahas mengenai Pancasila sebagai Dasar Negara. Hal yang mengejutkan adalah Pak Abdul membuka kesempatan bagi kami untuk menjadi sukarelawan untuk memberikan penjelasan mengenai Pancasila sebagai dasar negara. Hadiah bagi siapapun yang berhasil adalah kesempatan untuk tidak masuk ke dalam kelas dan mendapatkan nilai partisipasi yang paling tinggi. Jika tidak ada, maka tidak ada kuliah saat itu juga.

Teman kami yang bernama Lutfiah bersedia untuk maju dan menjelaskan mengenai Pancasila sebagai dasar negara dan berhasil. Ada teman kami satu lagi, yaitu Icha yang mengajukan diri juga. Setelah keduanya maju, Pak Abdul memulai kuliah singkatnya mengenai Pancasila sebagai dasar negara.

Pancasila sebagai dasar negara berarti Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum. Hal tersebut berarti pembuatan peraturan harus berdasarkan Pancasila. Kenapa? karena Indonesia merupakan negara hukum, jadi segala sesuatu diatur oleh hukum. Pembuatan peraturan termasuk UU yang tidak boleh bertentangan dengan Pancasila. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya Pancasila dikehidupan bernegara di Indonesia.

Refleksi Pancasila

Pertemuan ke-4: Sejarah Pancasila

sejarah-perumusan-pancasila-sebagai-dasar-negara-17-638

Pancasila sebagai philosophische grondslag atau landasan filosofis dari Republik Indonesia telah menjadi nilai-nilai luhur yang memandu kehidupan berbangsa dan bernegara rakyat Indonesia.

Hari Lahir Pancasila yang diperingati setiap tanggal 1 Juni merupakan manifestasi keberagaman masyarakat Indonesia, manifestasi Bhinneka Tunggal Ika. Dari Sabang sampai Merauke adalah keberagaman, dari Miangas sampai Rote adalah keberagaman. Berbagai etnis, berbagai bahasa lokal, berbagai adat istiadat, berbagai agama, kepercayaan, serta golongan bersatu padu membentuk lndonesia.

Dalam pidatonya yang berjudul “Lahirnya Pancasila”, Bung Karno menegaskan bahwa perbedaan paham itu hendaknya tidak menghalangi pembentukan negara Indonesia yang merdeka dan berdaulat. Justru seharusnya yang dilakukan adalah mencari titik temu di antara bermacam paham sehingga terbentuk kesepakatan yang bisa diterima semua pihak dan, yang paling penting, kemudian lahir landasan kehidupan bernegara yang kokoh. Itulah Pancasila. Dengan demikian Pancasila adalah konsensus dari semua elemen bangsa yang memperjuangkan kemerdekaan di masa itu. Sebuah permufakatan kebangsaan yang menjadi landasan kita dalam hidup bernegara.

Untuk itu, penting bagi setiap warga negara Indonesia untuk menyelami nilai luhur Pancasila, salah satunya dengan mengingat kembali sejarah Pancasila dilahirkan. Bung Karno pernah berkata , “Bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak pernah melupakan sejarah bangsanya sendiri.”.

Pancasila dibentuk berdasarkan keberagaman yang dimiliki oleh Indonesia. Setiap sila dibuat setelah dilakukannya pengamatan serta pemahaman kehidupan masyarakat serta keinginan masyarakat. Sebuah sesuatu yang luar biasa untuk dapat menyusun Pancasila itu sendiri, bagaimana hal tersebut berhasil mencangkup seluruh perbedaan yang ada di Indonesia hingga pada akhirnya menjadi dasar negara.

Sumber info:

https://www.kemlu.go.id/id/berita/Pages/Sejarah-Lahirnya-Pancasila.aspx

Refleksi Pancasila

Pertemuan ke-3 Pancasila: Urgensi Pendidikan Pancasila

wallpaper1

Pada tanggal 25 September 2017, pertemuan kami membahasa mengenai “Urgensi Pendidikan Pancasila”. Pancasila memang telah kita ketahui sejak kecil, bahkan di sekolah dasar pun telah mengajarkan kita untuk tahu dan hafal kelima sila tersebut. Namun, kemudian Pancasila hanyalah sebatas materi di tahun-tahun berikutnya mengingat kita mempelajari Pendidikan Kewarganegaraan, bukan Pendidikan Pancasila. Lalu, timbullah sebuah pertanyaan yang mengganjal: apakah mempelajari Pendidikan Pancasila adalah sesuatu yang penting?

Menurut saya sendiri, mempelajari Pancasila merupakan sesuatu yang penting dan diperlukan. Pancasila telah menjadi dasar negara kita dan kita, sebagai warga negara Indonesia, patut mengetahui dan memahaminya. Pendidikan Pancasila penting untuk diadakan karena Pancasila memiliki lima sila yang membentuk Indonesia dan menjadi dasar segala peraturan didalamnya. Pancasila juga mengajarkan kita untuk memiliki moral. Meskipun agama juga mengajarkan hal seperti itu, Pancasila mengajarkan kita untuk memiliki moral sebagai warga negara Indonesia – sesuatu yang hanya dimiliki oleh kita sebagai warga negara Indonesia.